Sebuah pelajaran dari keluarga Lazarus yg berduka ?
Izinkan kasih karunia Kristus yakni roh Kristus memenuhi hati saya, 'merasuki' & berkuasa dlm hati saya setiap hari, setiap saat utk menopang dan menghapus 'kepahitan' saya ?
Masih mau menyalahkan Tuhan ?
( Kasih karunia Kristus adalah roh Kristus, yg membentuk karakter orang Kristen sebagaimana kutipan "Mereka harus memiliki kasih karunia-Nya, Roh Kristus, untuk membantu kelemahan mereka, atau mereka tidak dapat membentuk karakter Kristen {CCh 48.5}",
Dengan cemas mereka menunggu sepatah kata dari Yesus. Selama percikan kehidupan masih ada dalam diri saudara mereka, mereka berdoa dan menunggu Juruselamat datang. Tapi utusan itu kembali tanpa Dia. Namun Dia memberi pesan, “Penyakit ini bukanlah kematian,” dan mereka berpegang teguh pada harapan bahwa Lazarus akan hidup.
Dengan lembut mereka mencoba mengucapkan kata-kata harapan dan dorongan kepada penderita yang hampir tidak sadarkan diri.
Ketika Lazarus meninggal, mereka sangat kecewa, tetapi mereka merasakan kasih karunia Kristus yang menopang, dan ini membuat mereka tidak menyalahkan Juruselamat. {YI 30 Maret 1899, par. 11}
Anxiously they waited for a word from Jesus. As long as the spark of life was yet alive in their brother, they prayed and watched for the Saviour to come. But the messenger returned without him. Yet he brought the message, “This sickness is not unto death,” and they clung to the hope that Lazarus would live. Tenderly they tried to speak words of hope and encouragement to the almost unconscious sufferer. When Lazarus died, they were bitterly disappointed, but they felt the sustaining grace of Christ, and this kept them from reflecting any blame on the Saviour. {YI March 30, 1899, par. 11}
Comments
Post a Comment